Selasa, 01 September 2009

FSJ-D 2009: Dari Juni ke Agustus

Pada awalnya, FSJ-D 2009 dijadwalkan 17 – 18 Juni 2009. Tetapi, kemudian ternyata hari itu bertepatan dengan pelaksanaan ujian sekolah. Padahal, salah satu tempat (utama) pelaksanaan FSJ-D adalah sekolah (SMP Negeri Satu Atap 2 Dongko di Desa Cakul). Selain itu, sebagian besar personal yang terlibat di dalam kepanitiaan adalah para guru termasuk kepala sekolahnya. Maka, setelah melalui pencarian yang cukup a lot ditetapkanlah pengunduran pelaksanaan festival ke tanggal 4 – 5 Agustus 2009.

Mengenai pengunduran itu, seorang wartawan mengajukan pertanyaan yang agak sinis. Kira-kira begini, ’’Saya mengikuti perkembangan informasi mengenai festival ini dari blog Nglarankita (www.nglarankita.blogspot.com, Bon). Dan terkait pengunduran jadwalnya itu saya punya pertanyaan, apakah hanya karena tunduk kepada kemauan birokrasi, sehingga Panitia FSJ-D 2009 yang mestinya independent itu masih mau didikte, bahkan untuk urusan tanggal pelaksanaannya?’’

Beruntunglah saya bisa bertemu muka dengan wartawan ini, dan kemudian saya klarifikasi soal pengunduran jadwal festival itu. Saya katakan, tidak ada pihak yang mendikte ataupun didikte dalam hal itu. Bahkan, Panitia merasa diuntungkan dengan pengunduran itu, terkait kesiapan dan banyak hal lain. Bahkan, mundurnya pun terbilang cukup jauh, dari Juni ke Agustus.

Saya paparkan pula bahwa Panitia tidak bisa memutuskan sendiri hari pelaksanaan itu. Ada banyak komunitas pendukung di berbagai wilayah: Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bojonegoro, Tulungagung, dan lain-lain yang harus didengar suara mereka. Bahkan, juga pertimbangan warga. Karena dilaksanakan di desa dengan segenap adat-istiadatnya, Panitia harus juga mendengarkan suara warga. Festival tidak mungkin dilaksanakan, misalnya, ketika ada warga di sekitar lokasi yang sedang punya hajat.

Terasa ada yang mengatur selain Panitia sendiri. Mengapa? Seandainya tidak ada benturan waktu itu, seandainya tidak ada pengunduran jadwal, tidak bisa dibayangkan betapa akan kalang-kabutnya Panitia karena banyak hal belum benar-benar siap, dari joglo yang belum selesai pengerjaannya hingga --dan ini yang terutama-- persoalan dana. Bahkan, soal dana itu ternyata kemudian belum bisa benar-benar tuntas setelah acara yang sangat membanggakan itu terlaksana.

Pada akhirnya Panitia harus mengakui bahwa ternyata telah menggelar acara yang boleh disebut kegedhen empyak kurang cagak. Terlalu bonek. Mengangankan sesuatu yang jauh lebih besar dari kapasitasnya. Sangat berisiko, itu pasti. Tetapi, kami bersyukur semuanya berlalu. Ada kritik memang, yang justru menambah kebanggaan kami. FSJD 2009 memang telah diberi sangat banyak oleh para tamu, dan ampun beribu ampun, panitia sebegitu demam panggung. []

0 komentar:

Posting Komentar