Selasa, 17 November 2009

Genjot Bisnis Wisata Melalui FKSS

TRENGGALEK - Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Budaya (Disporaparibud) Trenggalek terus mengenjot PAD dari beberapa objek wisata. Langkah yang dilakukan diantaranya, menjadi tuan rumah Festival Kesenian Kawasan Selatan  (FKKS) pada 20 sampai 22 november nanti. Sebagai tuan rumah FKKS selama tiga hari, moment ini dijadikan ajang promosi atau memperkenalkan objek wisata kepada peserta FKKS yang terdiri dari 8 kabupaten di wilayah selatan.

Salah satu objek wisata yang bakal dikenalkan kepada 8 kabupaten peserta FKSS adalah goa lowo. Bahkan, tidak menutup kemungkinan salah satu acara FKKS yakni dialog budaya bakal digelar di goa lowo.

“Tapi itu masih rencana, belum final, kami berharap saat dialog nanti bisa dilaksanakan di sana,” ungkap Kepala Disporaparibud Kusprigianto melalui kasi promosi Ernanti saat ditemui RaTu kemarin.

Menurut Erna, FKSS yang dilaksanakan selama tiga hari ini digelar di sekitar alun-alun dan pendapa. Tujuan dilaksanakan FKKS adalah menginformasikan keindahan potensi dan keragaman budaya kawasan selatan Jatim, sarana komunikasi antar daerah kawasan selatan jatim dalam upaya meningkatkan kreatifitas dan mengembangkan budaya dan pariwisata, menciptakan peluang bisnis sector industri, parisiwata dan sector pendukungnya serta mendorong terciptanya industry kreatif di bidang seni.

Dalam FKKS tersebut diikuti 8 kabupaten di kawasan selatan. Kedelapan kabuapten tersebut, Bayuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek dan Pacitan. Sebenarnya lanjut Erna, FKSS ini merupakan agenda tahunan dinas budaya dan pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim, dan untuk tahun ini Trenggalek sebagai tempat terselenggaranya FKKS. Sebelum di Trenggalek tahun lalu di laksanakan di Banyuwangi.

Karena menjadi tuan rumah, Erna menyatakan, Pemkab Trenggalek akan menampilkan kesenian unggulan yakni tari turonggo yakso. Sedangkan kabupaten lain juga diwajibkan menampilkan kesenian unggulan masing-masing.

Untuk memeriahkan FKKS tersebut, Pemkab Trenggalek mengundang beberapa kabupaten lain seperti Ponorogo, Nganjuk, Kabupaten/Kota Kediri. “Kabupaten ini tidak wajib menampilkan kesenian unggulan, tapi mereka diberi kesempatan untuk naik panggung,” katanya.

Erna menambahkan, festival selama tiga hari tersebut ada beberapa materi yang harus diikuti peserta diantaranya, gelar kesenian daerah, pameran kerajinan, dialog budaya, dan arak-arakan seni. Untuk pameran kerajinan ini setiap peserta menampilkan berbagai ragam dari corak kerajinan di 8 daerah kawasan selatan. KErajinan unggulan yang dimaksud adalah kerajinan yang memiliki cirri khas dan saat ini menjadi ikon daerah yang bersangkutan. “Kalau Trenggalek tentu menampilkan berbagai asesoris tentang Turonggo Yakso, karena menjadi ikon Trenggalek,” ujarnya. (and)

Radar Tulungagung

0 komentar:

Posting Komentar