Senin, 18 Mei 2009

Ketika Globalisasi Mengancam

Globalisasi sesungguhnya bukanlah sekadar kemajuan teknologi (terutama teknologi komunikasi) yang menjadikan bumi seolah hanya segenggaman, melainkan juga peningkatan potensi ancaman terhadap budaya dan kearifan lokal. Oleh karenanya, Globalisasi mengancam, merongrong berbagai-bagai kearifan lokal, termasuk nilai-nilai kebersamaan dan kegotongroyongan.

Dalam kerangka upaya meredam dampak negatif globalisasi itu, kami menggagas Festival Sastra Jawa dan Desa di Desa Cakul, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, 17 – 18 Juni 2009. Kegiatan tersebut diharapkan juga menjadi silaturahmi budaya antar-sastrawan dan para pemerhati Kebudayaan Jawa. Peserta kegiatan adalah sastrawan, akademisi, redaktur media cetak berbahasa Jawa terutama dari 3 daerah pendukung utamanya: Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah undangan (sastrawan) sekitar 100 orang.

Kami pilih desa sebagai tempat pelaksanaan acara ini sebagai bentuk perhatian, bahkan penghormatan, karena desa bisa dipandang sebagai benteng terakhir pertahanan budaya Jawa. Selain itu, di Trenggalek terdapat cukup banyak penulis/pangarang sastra Jawa, berbagai kesenian tradisional, bahkan di desa tempat penyelenggaraan FSJ-D 2009 ini tinggal seorang dalang cilik yang berprestasi di tingkat nasional.

Demikianlah, semoga Pemerintah dan para pemangku kebudayaan termasuk seni dan sastra Jawa, dapat memberikan dukungan demi kelancaran kegiatan tersebut.



PANITIA

0 komentar:

Posting Komentar