Puisi: Elnisya Mahendra
Pucuk pinus menyambut
Datangku
Dalam deru roda roda lelah
Datangku
Diantara permadani hijau
Lekuk tubuh anggun sang perawan gunung
Melenggang bersama wangi nilam
Bercampur aroma cengkeh dan rempah
Membaurkan rasaku yang terdiam
Terpagut keindahan
Lalu
Aku dalam kagumku
Terekam dalam kristal mata
Tersimpan dalam gulungan memory
Ah Cakul
Dalam kenang
Tertinggal disana separuh bayang
Lembayung senja
Rembulan memerah diantara nebula
Pendar galaksi yang mentautkan
Aku dan penghuninya
Trenggalek, Oktober 2010
Elnisya Mahendra, lahir di Tuban 4 Desember 1976.Menulis dan menyukai sastra. Mantan buruh migran Hong Kong, yang tergabung di Teater Angin ini, mencoba eksis dan berkarya di negri sendiri. Di daerahnya bergabung dengan salah satu komunitas sastra di Bojonegoro.
Mengorbit dengan Tulisan Kreatif
-
Memasuki dunia penulisan kreatif (baca: mengorbit dengan menulis puisi,
cerita, dan/atau esai) itu gampang-gampang susah. Gampangnya seperti apa,
dan
7 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar