Kamis, 04 November 2010

SEPARUH HATIKU TERTINGGAL DI CAKUL

Puisi: Elnisya Mahendra


Pucuk pinus menyambut
Datangku
Dalam deru roda roda lelah
Datangku
Diantara permadani hijau


Lekuk tubuh anggun sang perawan gunung
Melenggang bersama wangi nilam
Bercampur aroma cengkeh dan rempah
Membaurkan rasaku yang terdiam
Terpagut keindahan

Lalu
Aku dalam kagumku
Terekam dalam kristal mata
Tersimpan dalam gulungan memory

Ah Cakul
Dalam kenang
Tertinggal disana separuh bayang
Lembayung senja
Rembulan memerah diantara nebula
Pendar galaksi yang mentautkan
Aku dan penghuninya


Trenggalek, Oktober 2010


Elnisya Mahendra, lahir di Tuban 4 Desember 1976.Menulis dan menyukai sastra. Mantan buruh migran Hong Kong, yang tergabung di Teater Angin ini, mencoba eksis dan berkarya di negri sendiri. Di daerahnya bergabung dengan salah satu komunitas sastra di Bojonegoro.

0 komentar:

Posting Komentar